PDRB Kabupaten Lombok Timur adh berlaku tahun 2018 sebesar Rp. 18,84 triliun atau 15,21 persen dari PDRB Provinsi Nusa Tenggara Barat yang mencapai Rp. 123,87 triliun. Penyumbang terbesar PDRB Provinsi NTB tahun 2017 adalah Kabupaten Sumbawa Barat dengan produk dari pertambangan bijih logam (PT. Amant Mineral). Tanpa pertambangan bijih logam, Kabupaten Lombok Timur menjadi kabupaten/kota dengan PDRB paling besar, dengan share mencapai 17,01 persen dari PDRB Provinsi NTB. Pada Tahun 2018, Kabupaten Lombok Timur penyumbang terbesar PDRB Provinsi NTB.
Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Lombok Timur adh konstan (2010=100) Tahun 2018 sebesar 3,36 persen, lebih besar dibandingkan dengan laju pertumbuhan PDRB Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar -4,56 persen. Pertumbuhan yang negatif disumbangkan oleh pertumbuhan Kabupaten Sumbawa Barat yang mengalami kontraksi sebesar 34 persen. Laju pertumbuhan PDRB tahun 2018 paling tinggi dicapai oleh Kabupaten Bima. Hampir seluruh kabupaten/kota mengalami perlambatan terutama kabupaten/kota di Pulau Lombok.
PDRB perkapita merupakan turunan data PDRB yang menggambarkan rata-rata nilai tambah yang diciptakan per satu orang penduduk. Nilai PDRB per kapita Kabupaten Lombok Timur atas dasar harga berlaku sejak tahun 2014 hingga 2018 senantiasa mengalami kenaikan, Pada tahun 2014 PDRB per kapita tercatat sebesar 11,15 juta rupiah, Secara nominal terus mengalami kenaikan hingga tahun 2018 mencapai 15,81 juta rupiah. Walaupun demikian posisi PDRB perkapita Kabupaten Lombok Timur masih menempati posisi terbawah diantara 10 kabupaten/kota. Sedangkan PDRB per kapita tertinggi masih berada di Kabupaten Sumbawa Barat. Hal yang perlu diingat bahwa PDRB per kapita belum menggambarkan tingkat kesejahteraan penduduk karena belum mengakomodir transfer pendapatan netto yang masuk dan keluar wilayah regional.